02/28/2011 Artikel ditulis oleh Sarah Baldauf dari USNews.com
Kamis, Feb 03, 2011
URL: http://health.yahoo.net/articles/heart/13-numbers-everyone-should-know
Umur panjang tanpa penyakit jantung
tidak hanya mengontrol rutin standard kesehatan seperti tekanan darah dan kadar
kolesterol. Memonitor indikator-indikator ini penting dalam menjaga kesehatan
jantung Anda, namun ada hal-hal penting lainnya yang harus dimonitor. Beberapa
di antaranya bisa mengejutkan.
Asosiasi Jantung Amerika (The
American Heart Association) mencatat pada revisi tahun 2010 bahwa walaupun angka
kematian di Amerika Serikat (AS) karena penyakit kardio vaskuler menurun antara
1996 - 2006, beban akibat penyakit tersebut masih tinggi.
Lebih dari 1 di
setiap 3 kematian adalah akibat penyakit jantung di tahun 2006.
U.S. News berkonsultasi dengan ahli
kardiologi (ilmu jantung) untuk merangkum hal-hal yang harus dilakukan supaya
jantung Anda tetap sehat untuk waktu lama.
1. Konsumsi alkohol (minuman keras)
Penggemar minuman beralkohol bisa
kecewa, karena penelitian tentang manfaat kesehatan dari alkohol masih
diragukan. "Jika Anda menderita penyakit jantung, minuman beralkohol tidak bermanfaat
bagi Anda. Jika Anda tidak menderita penyakit jantung, konsumsi alkoloh bukan
cara benar untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung," kata Jonathan
Whiteson, direktur Program Rehabilitasi Kardiovaskuler di New York University
Langone Medical
Center.
Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa anggur merah (red wine) bisa meningkatkan kadar
HDL (kolesterol baik), namun Whiteson mengingatkan bahwa manfaat ini kecil.
"Berolah raga meningkatkan kadar HDL lebih baik," ujarnya.
Walaupun beliau tidak menentang
minuman beralkohol saat bersosialisasi (contoh: pesta), namun anggapan bahwa
alkohol bermanfaat untuk kesehatan adalah pemikiran yang salah terutama bagi
mereka yang menderita penyakit jantung, Whiteson menerangkan. Faktanya, alkohol
bisa mempengaruhi kinerja obat sehingga manfaat menjadi terhambat atau menjadi
berbahaya. (Suplemen herbal bisa bereaksi dengan obat jantung juga). Dan
meminum minuman beralkohol terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah atau
triglycerides (sejenis lemak).
Kesimpulan: The American Heart Association (AHA)
menyarankan orang sehat membatasi konsumsi minuman beralkohol. Batas konsumsi
minuman beralkohol adalah satu atau dua kali minum per hari untuk pria dan satu
kali minum per hari untuk wanita. Dan berhati-hati dengan volume yang diminum: AHA
mendefinisikan satu kali minum minuman beralkohol adalah salah satu dari
berikut:
· 12 fluid ounce (360 ml) bir.
· 4 fluid ounce (120 ml) gelas anggur
(wine).
· 1.5 fluid ounce (45 ml) 80-proof
spirit (40% alkohol), atau
· 1 fluid ounce (30 ml) 100-proof
spirits (50% alkohol).
2. Konsumsi garam (Salt intake)
Beberapa ahli mengatakan bahwa
konsumsi sodium (garam) yang berlebihan di makanan Amerika mengganggu sistem
kardiovaskuler. "Garam menahan cairan dalam sirkulasi, dan jika Anda sensitif
terhadap sodium, volume darah bisa meningkat dan menyebabkan tekanan darah
tinggi, stroke, dan penyakit jantung lainnya," Clyde Yancy menjelaskan. Clyde
Yancy adalah direktur medis dari Baylor Heart and Vascular Institute at Baylor
University Medical Center di Dallas, AS dan pembicara untuk AHA.
Laporan di New England Journal of
Medicine menyarankan orang Amerika perlu mengurangi konsumsi garam harian
sebanyak 3 gram, untuk menurunkan jumlah kasus-kasus baru setiap tahun pada penyakit
jantung koroner (antara 60.000 -
120.000), stroke (antara 32.000 - 66.000), dan serangan jantung (antara 54.000
- 99.000), dan bahkan angka kematian (antara 44.000 - 92.000). Catatan
penelitian para penulis jurnal ilmiah tersebut menunjukkan rata-rata pria
Amerika mengonsumsi 10.4 gram garam setiap hari, sedangkan rata-rata wanita
Amerika mengonsumsi 7.3 gram garam setiap hari.
Kesimpulan: AHA menyarankan batas konsumsi garam
sebaiknya 1.5 gram per hari. Waspada: sodium bisa terkandung dari banyak sumber
tak terduga, tidak hanya garam dapur. Penelitian menunjukkan bahwa 80% konsumsi
garam harian berasal dari makanan yang sudah diproses.
3. Konsumsi Gula
Tidak hanya rasa gurih, rasa
manis-pun bisa berbahaya, menurut American Heart Association (AHA). Seperti
garam, gula juga terkandung dalam sebagian besar makanan Amerika, dan minuman
manis seperti soda, jus, minuman olah raga, biasanya mengandung banyak gula.
Berikut ini adalah perhitungan yang mencengangkan:
12 ounce (360 ml) dalam sekaleng soda
mengandung sekitar 8 sendok teh (33 gram) gula, dengan total 130 kalori. (Satu
gram gula adalah 4 kalori).
Maka, satu kaleng minuman soda yang diminum
orang Amerika, biasanya mengandung gula di atas batas tertinggi per hari yang
disarankan oleh AHA.
Kekhawatiran utama AHA adalah kelebihan kalori dari konsumsi
gula dan menjadi lemak di pinggang sehingga menyebabkan perubahan metabolisme
yang meningkatkan resiko terserang berbagai penyakit.
Kesimpulan: menurut AHA, wanita seharusnya tidak
mengonsumsi gula lebih dari 100 kalori per hari dan batas maksimum konsumsi
gula bagi pria adalah 150 kalori per hari.
4. Jumlah denyut jantung per menit saat istirahat
(resting heart rate)
Seberat apa jantung Anda bekerja dan
seberapa cepat jantung Anda harus memompa darah yang mengandung oxygen supaya
mengalir ke seluruh tubuh Anda? Jumlah denyut jantung yang rendah berarti sistem
kardiovaskuler Anda bekerja efisien. Maka, atlit yang sangat terlatih bisa memiliki
resting heart rate di kisaran 40-an, ujar Whiteson.
Dan ketika penelitian masih
memperkirakan heart rate seberapa yang menandakan resiko penyakit jantung,
kejelasan mulai muncul. "Ada
bukti-bukti pasti yang menunjukkan penyakit jantung berhubungan dengan heart
rate tinggi", terutama penyakit jantung ischemic, ujarnya, yang disertai
penurunan aliran darah (dan oxygen) ke arteri jantung dan ke otot jantung. Efek
ini sepertinya leih jelas pada wanita daripada pria, namun penelitian di
Journal of epidemiology and Community Health menunjukkan bahwa wanita berusia
hingga 70 tahun, setiap peningkatan 10 denyut per menit pada resting heart rate
meningkatkan resiko terserang penyakit jantung ischemic sebesar 18%. Pada pria,
resiko meningkat sebesar 10% untuk setiap peningkatan 10 denyut per menit, dan
usia tidak berpengaruh. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita dengan tingkat
aktivitas fisik tinggi bisa menurunkan resiko kematian dibandingkan jika
sedikit beraktivitas fisik atau tidak sama sekali. Namun tidak demikian dengan
pria.
Para peneiti menjelaskan bahwa perbedaan
tersebut kemungkinan karena pria terlalu berlebihan (overestimate) dalam
melaporkan seberapa sering mereka berolah raga.
Kesimpulan: resting heart rate normal berkisar
antara 60 sampai 100 denyut per menit (beats per minute). Cek resting heart
rate Anda dengan menghitung denyut di pergelangan tangan selama 15 detik
kemudian dikalikan empat.
5. Lama tidur setiap malam
Orang Amerika yang banyak mengonsumsi
kafein perlu tidur lebih lama. Dan bukti menunjukkan bahwa dampak kurang tidur
malam tidak hanya dirasakan keesokannya namun juga bisa mempengaruhi jantung
dalam jangka panjang. Sudah terbukti bahwa sleep apnea, gangguan tidur berupa
sesak napas berulang kali, berhubungan dengan stroke dan penyakit jantung
koroner.
Alasannya tidak jelas, kata Whiteson,
namun diperkirakan bahwa orang yang sesak napas berulang kali saat tidur
memiliki tekanan darah tinggi secara keseluruhan karena mereka tidak mendapat
manfaat perbaikan saat tidur yaitu penurunan tekanan darah dan mengistirahatkan
sistem kardiovaskuler.
Dan sebuah penelitian di Journal of The American Medical
Association menunjukkan bahwa orang usia menengah dengan waktu tidur kurang
dari 5 jam setiap malam memiliki resiko penyakit koroner arteri lebih tinggi
daripada orang yang tidur delapan jam setiap malamnya. Petunjuknya adalah
penumpukan kalsium di pembuluh darah arteri yang terlihat dengan CT scan
sebelum penyakit mulai muncul.
Kesimpulan: Tidur terbaik adalah 8 jam walaupun
bukan hal yang mudah.
6. Berolah raga
Anda sudah mendengarnya berulang
kali, dan pesannya selalu sama: olah raga yang secara rutin menghentakkan
jantung memberi banyak manfaat kesehatan, terutama kesehatan kardiovaskuler.
Mungkin para dokter (dan penulis kesehatan) selalu menjejali kita dengan fakta
bahwa survey Centers of Desease Control and Prevention di tahun 2008 menunjukkan
59% orang dewasa Amerika tidak berolah raga.
Kesimpulan: Dalam rangka mempromosikan
kesehatan, asosiasi-asosiasi kesehatan utama (termasuk AHA dan American College
of Sports Medicine) menyarankan minimal 150 menit aktivitas fisik moderat
setiap minggu. Contoh: jalan cepat yang memacu denyut jantung Anda. Dengan kata
lain, berolah raga 30 menit per hari selama lima hari per minggu. Mereka juga menyarankan
dua kali seminggu olah raga kekuatan yang terdiri dari 8-10 latihan
masing-masing 12 pengulangan.
Whiteson di NYU
Langone Medical
Center menyarankan mereka yang tidak
menderita penyakit jantung seharusnya meningkatkan waktu berolah raga menjadi
60 menit per hari, lima
kali seminggu aktivitas fisik berat di mana Anda harus bernapas berat dan
berkeringat. Namun beliau memberi alternatif: "Anda bisa membaginya menjadi tiga
kali sesi per hari masing-masing 20 menit karena manfaat latihan aerobik bersifat
kumulatif".
Beliau juga berpendapat bahwa mereka yang tidak menderita penyakit
jantung seharusnya melakukan olah raga kekuatan tiga kali seminggu. Orang
dengan penyakit jantung seharusnya berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai
olah raga yang cocok baginya.
7. Rokok
Penelitian Norwegia tahun 2009 menemukan
bahwa perokok berat (perokok yang menghisap minimal 20 rokok sehari) 2.5 kali
beresiko meninggal dalam 30 tahun daripada orang yang tidak merokok. Namun
resiko kardiovaskuler akibat merokok tidak hanya pada perokok.
Peringatan kurang diterima adalah
bahwa orang sekali waktu terkena asap rokok-pun juga beresiko. Bahkan 10 menit menghirup
asap rokok secara pasif (secondhand smoker) bisa mempengaruhi fungsi
kardiovaskuler.
Tidak merokok sebungkus sehari maupun seminggu bukan berarti
Anda terbebas dari resiko. "Tidak ada batas aman bagi asap rokok", ujar Yancy.
Kesimpulan: Jangan
merokok sama sekali supaya terlindung dari penyakit jantung (juga kanker,
stroke, dan gangguan reproduktif).
8. Gula darah
Dalam jangka panjang, kadar gula
darah tinggi yang berkaitan dengan diabetes bisa merusak saraf dan pembuluh
darah. Ini bisa meningkatkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah
sehingga aliran darah tersendat dan berakibat atherosclerosis (penebalan dinding
pembuluh darah arteri karena lemak seperti kolesterol).
Diabetes sangat
meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Tiga per empat dari penderita
diabetes meninggal karena penyakit jantung atau pembuluh darah.
Kemampuan tubuh Anda mengolah glukosa
(gula darah) dengan baik bisa diperiksa dengan pemeriksaan gula puasa yang
merupakan gambaran kadar gula darah Anda saat puasa, atau dengan menjalani
pemeriksaan hemoglobin A1C, yang mengukur kadar gula darah keseluruhan pada
tiga bulan sebelumnya. Keduanya bisa berarti.
"Data penelitian menunjukkan
bahwa ada signifikan penurunan resiko penyakit jantung dan vaskuler untuk
setiap 1% penurunan hemoglobin A1C," ujar Whiteson.
Kesimpulan: Semakin terkontrol semakin baik. Batas
pemeriksaan gula darah puasa adalah kurang dari 100 mg/dl; pradiabetes biasanya
antara 100 - 125 mg/dl, dan diabetes adalah di atas 126 mg/dl. Level Hemoglobin
A1C yang normal adalah di bawah 6 %, dan beberapa penderita diabetes harus
menjaganya di bawah 7 %.
9. C-reactive protein (CRP)
Inflamasi (peradangan) adalah proses mempertahankan
tubuh, seperti karena demam atau luka, supaya sembuh. Namun dalam jangka
panjang, inflamasi kronis bisa berdampak buruk pada kesehatan karena
produk-produk yang dihasilkan (contoh: molekul penyebab inflamasi/radang
seperti cytokines) diyakini merupakan bagian dari beberapa proses penyakit,
termasuk atheroscleroris, kegemukan (obesitas), dan penyakit Alzheimer.
Penyakit jantung juga dipengaruhi oleh c-reactive protein, yaitu penanda
tingkat inflamasi yang bisa diketahui dengan pemeriksaan darah hs-CRP (high
sensitivity C reactive Protein).
Siapa yang seharusnya menjalani tes
hs-CRP dan apa yang dokter harus lakukan untuk menindak-lanjuti hasil tes
tersebut? Ini adalah hal-hal yang menjadi perdebatan penting.
"Kita tidak bisa
mengobati c-reactive protein yang tinggi," kata Witheson. CRP adalah penanda
gangguan jantung, namun tidak ada pengobatan atau prosedur yang bisa menurunkan
CRP tinggi ke level normal. Namun masih memungkinkan untuk mengobati/merawat faktor-faktor
resiko kritis lainnya seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Dengan demikian bisa menurunkan resiko gangguan jantung di masa depan dan
kematian.
Penelitian di akhir tahun 2008 menunjukkan bahwa orang yang tidak
memiliki penyakit jantung, memiliki kadar kolesterol normal dan mengonsumsi
statins memiliki resiko serangan jantung dan stroke lebih rendah. Mereka juga
menjalani angioplasties dan operasi bypass lebih sedikit selama penelitian
dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi statins. Namun masih banyak
pertanyaan yang belum terjawab dalam penelitian sehingga orang sehingga statins
sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan.
Kesimpulan: Menurut American Heart Association,
hasil tes hs-CRP 1 mg/l berarti Anda beresiko rendah terkena penyakit
kardiovaskuler, hasil tes antara 1 dan 3 mg/l berarti Anda beresiko rata-rata,
dan hasil tes di atas 3 mg/l berarti resiko Anda tinggi. Mengetahui hasil tes
bisa bermanfaat jika Anda termasuk berpeluang rata-rata mengidap penyakit
jantung berdasarkan faktor-faktor resiko dan dokter Anda memerlukan data
tambahan untuk menentukan perawatan, Yancy menerangkan. Namun tes CRP tidak
perlu dilakukan jika seseorang sudah diketahui beresiko tinggi mengidap
penyakit jantung atau memang sehat," Yancy menerangkan.
10. Lingkar pinggang
Walaupun bukan cara langsung memperkirakan
resiko penyakit jantung, lingkar pinggang yang besar dengan resiko tinggi
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, semuanya bisa berdampak
pada kesehatan jantung. Dan semakin besar perut Anda, biasanya badan juga
semakin berat. Obesitas (kegemukan) tentunya adalah faktor resiko yang sudah
sangat dikenal dalam berbagai penyakit termasuk penyakit jantung.
Lebih penting lagi, semakin besar
ukuran pinggang menandakan penumpukan lemak di sekeliling perut dan organ-organ
vital, yang menurut penelitian lebih berbahaya daripada penumpukan lemak di
paha atau pantat. Pastikan Anda mengukur dengan benar.
Pengukuran lingkar
pinggang yang benar adalah dengan melingkarkan pita ukur (measuring tape) di
sekeliling pinggang pada pusar, bukan di bawahnya.
Kesimpulan: Lingkar pinggang pria seharusnya
kurang dari 40 inci (100 cm). Sedangkan wanita seharusnya kurang dari 35 inci
(87.5 cm).
11. Body mass index (index masa tubuh)
Berat badan penting, namun tinggi
badan Anda juga harus diperhitungkan. Body mass index memperhitungkan berat dan
tinggi badan. Seperti lingkar pinggang, BMI secara tidak langsung mengukur
resiko, namun nilai BMI tinggi biasanya tinggi pula resikonya.
Harus diingat
bahwa BMI tidak selalu akurat. Seseorang yang sehat dan berotot besar bisa
memiliki BMI tinggi.
Kelebihan berat badan diasosiasikan
dengan diabetes, penyakit jantung, dan strok, beberapa kanker, sleep apnea,
osteoarthritis, penyakit hati (liver) berlemak, dan komplikasi kehamilan.
Kesimpulan: Orang dengan BMI kurang dari 18.5
adalah kekurangan berat badan. Nilai BMI normal adalah antara 18.5 dan 24.9.
Kelebihan berat badan adalah jika BMI antara 25 dan 30. Sedangkan kegemukan
(obesitas) adalah BMI di atas 30.
12. Tekanan darah
Tekanan darah penting untuk kesehatan
jantung. Menurut Institut Jantung Paru dan Darah Nasional (National Heart Lung
and Blood Institute), 1 dari 3 orang Amerika memiliki tekanan darah tinggi.
Ketika perawat memasang alat di lengan Anda, dia sedang mengukur kekuatan pada
dinding pembuluh darah arteri Anda yang bisa berubah-ubah sesuai denyut jantung
yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Masalahnya adalah, tekanan darah tinggi
tidak memiliki gejala jelas, jadi seseorang bisa menderita tekanan darah tinggi
(hipertensi) tanpa disadari. Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi bisa
merusak organ dan berakibat berbagai gangguan kesehatan.
Menurunkan tekanan darah tinggi bisa
dengan pengobatan, namun perbaikan pola makan dan olah raga bisa efektif. Diet
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) [Perubahan Pola Makan Untuk
Mengatasi Hipertensi] yang banyak sayur mayur, buah-buahan, ikan, dan
kacang-kacangan namun rendah gula dan sedikit lemak daging merah cukup efektif
menurunkan tekanan darah. Dan penelitian menunjukkan bahwa diet DASH sangat
efektif jika diimbangi dengan menurunkan konsumsi garam. Garam merupakan pemicu
tekanan darah tinggi.
Kesimpulan: "Nilai tekanan darah yang baik
adalah 120 / 80," yang merupakan batas nilai normal tekanan darah, kata Yancy.
Tekanan darah di atas 120 / 80 bisa merusak sistem vaskuler, jantung, dan
ginjal. Nilai pertama (contoh: "120") adalah tekanan darah sistolik yang
berarti tekanan darah ketika jantung memompa. Nilai ke-2 (contoh: "80") adalah
tekanan darah diastolic yang berarti tekanan darah di antara denyut jantung.
Pengukuran di atas 120 / 80 namun di bawah 140 / 90 berarti pra-hipertensi.
Nilai di atas 120 / 80 berarti hipertensi. Pra-hipertensi dan hipertensi
memerlukan upaya untuk mengontrol tekanan darah.
13. Kolesterol
Kadar kolesterol Anda mengkur lemak
yang beredar di aliran darah Anda. Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan
resiko terserang penyakit arteri koroner dan stroke. Menurunkan lemak jenuh,
kolesterol, dan total lemak bisa menurunkan kadar kolesterol.
Dan berolah raga,
kata Whiteson, "cukup efektif untuk meminimalkan faktor-faktor resiko penyakit
jantung," termasuk menurunkan berat badan, menurunkan stress, memperbaiki
profil gula darah, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan total kolesterol,
menurunkan LDL (kolesterol jahat), meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan
menurunkan triglyseride (semaacam lemak dalam darah).
Kesimpulan: Anda harus berusaha menjaga total
kolesterol di bawah 200 mg/dl. Kadar kolesterol di atas 240 mg/dl meningkatkan
resiko penyakit koroner arteri dua kali lipat daripada orang dengan kadar
kolesterol normal. HDL seharusnya di atas 40 mg/dl untuk pria dan di atas 50
mg/dl untuk wanita.
Wanita cenderung memiliki HDL lebih tinggi sebelum
menopause. Nilai HDL di atas 60 mg/dl melindungi jantung Anda. LDL idealnya di
bawah 100 mg/dl, walaupun nilai 129 mg/dl adalah mendekati optimal. Nilai LDL
tinggi adalah di atas 160 mg/dl. Triglycerides seharusnya di bawah 150 mg/dl.
Triglycerides di atas 200 mg/dl termasuk tinggi.
Mitra Laboratorium Klinik (www.mitralab.com) adalah penyedia pelayanan kesehatan/medis swasta di Semarang sejak 1994. Mitra Laboratorium Klinik (Mitralab) melayani diagnostik medis seperti tes darah, tes urin, imunologi (contoh: HIV, Hepatitis, Dengue, Salmonella), analisa kimia klinis (contoh: kole…
Perlunya Tes Kesehatan sebelum Menikah
Sakit Tumit dan Telapak Kaki Hilang Dengan ESWT
Sinar Laser Untuk Kulit Cantik
Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi
ESWT untuk Nyeri Sendi Tanpa Operasi
Wasir? Jangan Buru-Buru Suntik atau Operasi