02/12/2010 Penulis: Silvan S. Prayogo, BSc., MSc.
Diterbitkan di koran Suara Merdeka (27 April 2008, Minggu).
RASA nyeri atau peradangan (inflamasi) di sekitar persendian seperti tumit, lutut, pergelangan tangan, bahu, atau siku sering kita alami, bahkan juga atlet-atlet bertubuh prima. Gejala itu muncul karena berbagai penyebab seperti pengapuran (penimbunan kalsium) di sekitar persendian dan inflamasi jaringan pengikat antara otot dan tulang (tendonitis). Keluhan pada persendian juga terjadi karenaosteoarthritis, yaitu pengeroposan tulang rawan yang seharusnya melapisi uung-ujung tulang sebagai peredam goncangan (shock absorber) agar dua tulang tidak saling bergesekan.
Keluhan persendian lainnya adalah plantar fasciitis yang menyebabkan penderita kesakitan pada bagian tumit dan telapak kaki ketika melangkah. Plantar fasciitismerupakan inflamasi jaringan tebal dan berserat pada telapak kaki yang menghubungkan tumit dan jari-jari kaki, (plantar fascia). Jaringan ini berfungsi sebagai shock absorber pada telapak kaki ketika berlari atau berjalan.
Jaringan tebal ini bisa robek dan meradang jika tegangan dan beban yang ditahannya terlalu berat seperti saat berlari atau berjalan jarak jauh untuk waktu yang lama, terlalu lama berdiri, dan kelebihan berat badan karena kegemukan atau kehamilan. Plantar fasciitis juga bisa terjadi karena arthritis atau penuaan yang menyebabkan pengenduran jaringan plantar fascia.
Salah mengenakan sepatu sehingga kaki dipaksa bekerja pada posisi yang tidak normal untuk waktu yang lama juga beresiko terserang. keluhannya biasanya juga disertai dengan tonjolan pengapuran yang tajam (jalu) di sekitar tulang tumit sehingga menambah rasa nyeri.
Osteoarthritis dapat terjadi karena faktor usia (penuaan), faktor keturunan, rematik, gangguan metabolisme, obesitas, gangguan hormon, dan kecelakaan atau stres mekanik yang menyebabkan kerusakan persendian. Gejala itu menyebabkan tubuh meresposnya dengan melepaskan zat kimiawi yang merangsang pembentukan tulang baru untuk mengatasi kerusakan tulang rawan. Respons inilah yang memunculkan penebalan atau tonjolan tulang yang tak teratur atau disebut pengapuran.
Meminimalkan Risiko
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko terserang gangguanpersendian seperti mencegah obesitas. Melakukan pemanasan sebelum berolah-raga, mengikuti teknik-teknik berolahraga yang baik dan benar, tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas fisik yang berbahaya atau di luar batas kemampuan. Mengenakan alas kaki yang nyaman, dan mengonsumsi suplemen kesehatan sepertiglucosamine dan chondroitin untuk menjaga kondisi prima persendian.
Bagi para penderita gangguan persendian tersedia beberapa cara tradisional seperti minum obat anti nyeri, injeksi steroid (injeksi cortisone atau corticosteroids), fisioterapi, pendinginan dengan es, atau bahkan dengan operasi. Selain hasilnya belum tentu memuaskan, beberapa cara itu bisa menimbulkan efek samping. Injeksi steroid hanya mampu membebaskan Anda dari rasa nyeri untuk sementara waktu.
Penanganan dengan cara operasi mempunyai keberhasilan 50% dan beresiko komplikasi, masa penyembuhan yang lama, masalah dengan luka operasi, dan infeksi. Lagi pula biaya operasi mahal dan harus dilakukan di rumah sakit sehingga pasien harus menginap. Operasi biasanya sebagai pilihan terakir jika ras sakit sudah tidak terkendali dan penyembuhan non-operasi sudah gagal.
Terapi Gelombang Kejut
Lalu pengangan apa yang paling mutakhir, aman, ekonomis, dan tanpa efek samping? Jawabannya adalah gelombang kejut yang dipancarkan dari luar tubuh atau disebutExtracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT) yang diciptakan di Jerman dan dipakai di AS setelah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan di AS) pada tahun 2001. Awalnya mesin ini dipakai untuk memecahkan batu ginjal.
Namun penelitian lebih lanjut membuktikan ternyata bisa untuk menangani gangguan persendian. Gelombang kejut yang dihasilkan mesin ini mampu merangsang perbaikan aliran darah ke daerah persendian yang mengalami peradangan, sehingga membantu menghilangkan rasa sakit. Selain itu, gelombang kejut juga berfungsi menipiskan perkapuran yang menyebabkan rasa nyeri.
Di AS, ESWT merupakan alternatif cara pengobatan osteoarthritis sebelum pasien terpaksa dioperasi. "Banyak pasien yang telah mencoba terapi tersebut dan berhasil diatasi dalam waktu tak lama," ujar George Theodore MD, seorang ortopedis dari Massachusetts General Hospital di Boston, AS.
Dengan ESWT, pasien tidak perlu rawat inap. Ia juga bisa beraktivitas seusai terapi tanpa gangguan. Kelebihan lain, hasil terapi dapat bertahan selama beberapa tahun tanpa pengulangan. Prosedurnya pun tak rumit. Pasien menjalani pemotretan rontgen terlebih dahulu pada titik-titik sendi yang nyeri. Waktu terapinya sekitar 30-45 menit, bergantung atas berat ringannya penyakit pasien.
Yang jelas, gangguan persendian dapat terjadi pada siapa saja dan karena berbagai sebab. Menjaga kondisi tubuh seperti mengonsumsi makanan bergizi, mencegah kegemukan, dan berhati-hati dalam beraktivitas fisik seperti berolahraga, dapat mengurangi resiko gangguan persendian.
Silvan Susanto Prayogo, BSc. Biochemistry & Molecular Biology, MSc. Biotechnology,
Mitra Laboratorium Klinik (www.mitralab.com)
Jl. Stadion Selatan 11
Semarang 50241, Indonesia
Tel: 62-24-844 4149 / 831 6334 Fax: 62-24-831 2704
Email: mitralab@gmail.com
Mitra Laboratorium Klinik (www.mitralab.com) adalah penyedia pelayanan kesehatan/medis swasta di Semarang sejak 1994. Mitra Laboratorium Klinik (Mitralab) melayani diagnostik medis seperti tes darah, tes urin, imunologi (contoh: HIV, Hepatitis, Dengue, Salmonella), analisa kimia klinis (contoh: kole…
Perlunya Tes Kesehatan sebelum Menikah
Kesehatan Jantung Anda: 13 Hal Yang Semua Orang Harus Ketahui
Sakit Tumit dan Telapak Kaki Hilang Dengan ESWT
Sinar Laser Untuk Kulit Cantik
Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi
Wasir? Jangan Buru-Buru Suntik atau Operasi