By Panti Asuhan Desa Putera

10/24/2011 BELAJAR MENDEWASAKAN IMAN
ZIARAH DAN DOA ANAK-ANAK PANTI ASUHAN DESA PUTERA

Minggu 23 Oktober 2011 anak-anak Panti Asuhan Desa Putera melakukan rangkaian ziarah ke Goa Maria Rangkas Bitung. Didampingi oleh para pengasuhnya, anak-anak penuh semangat dan gembira melakukan perjalanan peziarahan ini.
Anak-anak merasa gembira karena pergi bersama-sama. Sama halnya dengan makna ziarah adalah: Orang yang berziarah merupakan manusia yang "pergi", berarti berpisah, beralih dari status-quo, yaitu : melepas diri dari lingkup hidup keseharian. "Pergi" untuk menemukan, bertemu dengan sesuatu yang baru atau mendapat perubahan baru. "Pergi" berarti kembali ke daerah asalnya atau pusat keagamaan.

Perjalanan dari Panti Asuhan Desa Putera menuju Goa Maria Rangkasbitung memerlukan waktu 3 jam dengan bus. Berangkat dari Desa Putera jam 07.00 sampai di kompleks Goa Maria tepat jam 10.00. Setelah istirahan sejenak, kemudian acara dimulai dengan jalan salib yang dipimpin oleh anak-anak kelompok Bima (anak-anak STM). Cucaca yang panas terik matahari tidak mengurangi semangat anak-anak untuk berdoa. Secara khusus di setiap pemberhentian menyalakan lilin dan merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus. Keringat mulai bercucuran, nafas setengan ngos-ngosan mengikuti rute jalan salib, naik-turun tidak diabaikan, tidak terasa sudah sampai di perhentian terakhir di belakang goa Maria. Rangkaian doa jalan salib ditutup dengan doa bersama oleh Br. Marselinus Meo, BM.
Setelah doa jalan salib, secara pribadi dipersilakan doa di depan goa maria. Kami tidak bisa berdoa bersama-sama di depan goa karena sedang berlangsung perayaan ekaristi dari peziarah yang lain di depan Goa Maria.
Dalam suasana yang akrab sebagai saudara, keluarga Panti Asuhan Desa Putera berupaya membangun sikap dan iman yang dewasa. Dalam peziarahan dan doa yang dipimpin oleh anak-anak sendiri merupakan latihan mendewasakan iman. Disamping itu, peserta ziarah secara pribadi dapat menemukan sesuatu nilai rohani positip yang mendukung semangat hidup dan kehidupan.
Berziaharah itu dianggap sebagai suatu pembebasan batin, karena berakar pada pengalaman religius dan bermotivasi utama "bertemu" dengan yang disebut "SACER" (kudus, kramat, suci,...) Dengang berziarah, manusia mau meninggalkan / menggeser ke-kiri-an, menemukan dirimya dengan pembaharuan dalam "Roh / Sacer"
Pengalaman selama ziarah adalah menciptakan hubungan akrab dan baru antara individu-individu yang ambil bagian dalam peziarahan itu dan menemukan identitasnya. Apa yang sebenarnya yang dicari dalam ziarah itu ? Suatu "tempat yang khusus", yang menunjukan kehadiran ilahi atau yang "luar biasa" sebagai sumber pembaharuan.
Ziarah saat ini juga merupakan pengalaman mendasar untuk umat beriman dalam perjalanan menuju Allah. Kesadaran bahwa kitalah musafir menuju kesempurnaan ilahi.
Di tempat ziarah, umat berdoa, bertobat dan beramal kasih sambil menemukan kembali wajah-wajah asli sebagai anak-anak Allah.