Add your business to ZipLeaf for free!
 Indonesia Business Directory
Kesehatan Jantung Anda: 13 Hal Yang Semua Orang Harus Ketahui

By Mitra Laboratorium Klinik

02/28/2011 Artikel ditulis oleh Sarah Baldauf dari USNews.com
Kamis, Feb 03, 2011

URL: http://health.yahoo.net/articles/heart/13-numbers-everyone-should-know



Umur panjang tanpa penyakit jantung tidak hanya mengontrol rutin standard kesehatan seperti tekanan darah dan kadar kolesterol. Memonitor indikator-indikator ini penting dalam menjaga kesehatan jantung Anda, namun ada hal-hal penting lainnya yang harus dimonitor. Beberapa di antaranya bisa mengejutkan.

Asosiasi Jantung Amerika (The American Heart Association) mencatat pada revisi tahun 2010 bahwa walaupun angka kematian di Amerika Serikat (AS) karena penyakit kardio vaskuler menurun antara 1996 - 2006, beban akibat penyakit tersebut masih tinggi.

Lebih dari 1 di setiap 3 kematian adalah akibat penyakit jantung di tahun 2006. U.S. News berkonsultasi dengan ahli kardiologi (ilmu jantung) untuk merangkum hal-hal yang harus dilakukan supaya jantung Anda tetap sehat untuk waktu lama.


1. Konsumsi alkohol (minuman keras)

Penggemar minuman beralkohol bisa kecewa, karena penelitian tentang manfaat kesehatan dari alkohol masih diragukan. "Jika Anda menderita penyakit jantung, minuman beralkohol tidak bermanfaat bagi Anda. Jika Anda tidak menderita penyakit jantung, konsumsi alkoloh bukan cara benar untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung," kata Jonathan Whiteson, direktur Program Rehabilitasi Kardiovaskuler di New York University Langone Medical Center.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anggur merah (red wine) bisa meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), namun Whiteson mengingatkan bahwa manfaat ini kecil. "Berolah raga meningkatkan kadar HDL lebih baik," ujarnya. Walaupun beliau tidak menentang minuman beralkohol saat bersosialisasi (contoh: pesta), namun anggapan bahwa alkohol bermanfaat untuk kesehatan adalah pemikiran yang salah terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung, Whiteson menerangkan. Faktanya, alkohol bisa mempengaruhi kinerja obat sehingga manfaat menjadi terhambat atau menjadi berbahaya. (Suplemen herbal bisa bereaksi dengan obat jantung juga). Dan meminum minuman beralkohol terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah atau triglycerides (sejenis lemak).

Kesimpulan
: The American Heart Association (AHA) menyarankan orang sehat membatasi konsumsi minuman beralkohol. Batas konsumsi minuman beralkohol adalah satu atau dua kali minum per hari untuk pria dan satu kali minum per hari untuk wanita. Dan berhati-hati dengan volume yang diminum: AHA mendefinisikan satu kali minum minuman beralkohol adalah salah satu dari berikut:

· 12 fluid ounce (360 ml) bir.

· 4 fluid ounce (120 ml) gelas anggur (wine).

· 1.5 fluid ounce (45 ml) 80-proof spirit (40% alkohol), atau

· 1 fluid ounce (30 ml) 100-proof spirits (50% alkohol).




2. Konsumsi garam (Salt intake)

Beberapa ahli mengatakan bahwa konsumsi sodium (garam) yang berlebihan di makanan Amerika mengganggu sistem kardiovaskuler. "Garam menahan cairan dalam sirkulasi, dan jika Anda sensitif terhadap sodium, volume darah bisa meningkat dan menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung lainnya," Clyde Yancy menjelaskan. Clyde Yancy adalah direktur medis dari Baylor Heart and Vascular Institute at Baylor University Medical Center di Dallas, AS dan pembicara untuk AHA.

Laporan di New England Journal of Medicine menyarankan orang Amerika perlu mengurangi konsumsi garam harian sebanyak 3 gram, untuk menurunkan jumlah kasus-kasus baru setiap tahun pada penyakit jantung koroner (antara 60.000 - 120.000), stroke (antara 32.000 - 66.000), dan serangan jantung (antara 54.000 - 99.000), dan bahkan angka kematian (antara 44.000 - 92.000). Catatan penelitian para penulis jurnal ilmiah tersebut menunjukkan rata-rata pria Amerika mengonsumsi 10.4 gram garam setiap hari, sedangkan rata-rata wanita Amerika mengonsumsi 7.3 gram garam setiap hari.

Kesimpulan:
AHA menyarankan batas konsumsi garam sebaiknya 1.5 gram per hari. Waspada: sodium bisa terkandung dari banyak sumber tak terduga, tidak hanya garam dapur. Penelitian menunjukkan bahwa 80% konsumsi garam harian berasal dari makanan yang sudah diproses.


3. Konsumsi Gula

Tidak hanya rasa gurih, rasa manis-pun bisa berbahaya, menurut American Heart Association (AHA). Seperti garam, gula juga terkandung dalam sebagian besar makanan Amerika, dan minuman manis seperti soda, jus, minuman olah raga, biasanya mengandung banyak gula.

Berikut ini adalah perhitungan yang mencengangkan: 12 ounce (360 ml) dalam sekaleng soda mengandung sekitar 8 sendok teh (33 gram) gula, dengan total 130 kalori. (Satu gram gula adalah 4 kalori). Maka, satu kaleng minuman soda yang diminum orang Amerika, biasanya mengandung gula di atas batas tertinggi per hari yang disarankan oleh AHA.

Kekhawatiran utama AHA adalah kelebihan kalori dari konsumsi gula dan menjadi lemak di pinggang sehingga menyebabkan perubahan metabolisme yang meningkatkan resiko terserang berbagai penyakit.

Kesimpulan:
menurut AHA, wanita seharusnya tidak mengonsumsi gula lebih dari 100 kalori per hari dan batas maksimum konsumsi gula bagi pria adalah 150 kalori per hari.


4. Jumlah denyut jantung per menit saat istirahat (resting heart rate)

Seberat apa jantung Anda bekerja dan seberapa cepat jantung Anda harus memompa darah yang mengandung oxygen supaya mengalir ke seluruh tubuh Anda? Jumlah denyut jantung yang rendah berarti sistem kardiovaskuler Anda bekerja efisien. Maka, atlit yang sangat terlatih bisa memiliki resting heart rate di kisaran 40-an, ujar Whiteson.

Dan ketika penelitian masih memperkirakan heart rate seberapa yang menandakan resiko penyakit jantung, kejelasan mulai muncul. "Ada bukti-bukti pasti yang menunjukkan penyakit jantung berhubungan dengan heart rate tinggi", terutama penyakit jantung ischemic, ujarnya, yang disertai penurunan aliran darah (dan oxygen) ke arteri jantung dan ke otot jantung. Efek ini sepertinya leih jelas pada wanita daripada pria, namun penelitian di Journal of epidemiology and Community Health menunjukkan bahwa wanita berusia hingga 70 tahun, setiap peningkatan 10 denyut per menit pada resting heart rate meningkatkan resiko terserang penyakit jantung ischemic sebesar 18%. Pada pria, resiko meningkat sebesar 10% untuk setiap peningkatan 10 denyut per menit, dan usia tidak berpengaruh. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita dengan tingkat aktivitas fisik tinggi bisa menurunkan resiko kematian dibandingkan jika sedikit beraktivitas fisik atau tidak sama sekali. Namun tidak demikian dengan pria.

Para peneiti menjelaskan bahwa perbedaan tersebut kemungkinan karena pria terlalu berlebihan (overestimate) dalam melaporkan seberapa sering mereka berolah raga.

Kesimpulan
: resting heart rate normal berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit (beats per minute). Cek resting heart rate Anda dengan menghitung denyut di pergelangan tangan selama 15 detik kemudian dikalikan empat.


5. Lama tidur setiap malam

Orang Amerika yang banyak mengonsumsi kafein perlu tidur lebih lama. Dan bukti menunjukkan bahwa dampak kurang tidur malam tidak hanya dirasakan keesokannya namun juga bisa mempengaruhi jantung dalam jangka panjang. Sudah terbukti bahwa sleep apnea, gangguan tidur berupa sesak napas berulang kali, berhubungan dengan stroke dan penyakit jantung koroner. Alasannya tidak jelas, kata Whiteson, namun diperkirakan bahwa orang yang sesak napas berulang kali saat tidur memiliki tekanan darah tinggi secara keseluruhan karena mereka tidak mendapat manfaat perbaikan saat tidur yaitu penurunan tekanan darah dan mengistirahatkan sistem kardiovaskuler.

Dan sebuah penelitian di Journal of The American Medical Association menunjukkan bahwa orang usia menengah dengan waktu tidur kurang dari 5 jam setiap malam memiliki resiko penyakit koroner arteri lebih tinggi daripada orang yang tidur delapan jam setiap malamnya. Petunjuknya adalah penumpukan kalsium di pembuluh darah arteri yang terlihat dengan CT scan sebelum penyakit mulai muncul.

Kesimpulan
: Tidur terbaik adalah 8 jam walaupun bukan hal yang mudah.


6. Berolah raga

Anda sudah mendengarnya berulang kali, dan pesannya selalu sama: olah raga yang secara rutin menghentakkan jantung memberi banyak manfaat kesehatan, terutama kesehatan kardiovaskuler. Mungkin para dokter (dan penulis kesehatan) selalu menjejali kita dengan fakta bahwa survey Centers of Desease Control and Prevention di tahun 2008 menunjukkan 59% orang dewasa Amerika tidak berolah raga.

Kesimpulan
: Dalam rangka mempromosikan kesehatan, asosiasi-asosiasi kesehatan utama (termasuk AHA dan American College of Sports Medicine) menyarankan minimal 150 menit aktivitas fisik moderat setiap minggu. Contoh: jalan cepat yang memacu denyut jantung Anda. Dengan kata lain, berolah raga 30 menit per hari selama lima hari per minggu. Mereka juga menyarankan dua kali seminggu olah raga kekuatan yang terdiri dari 8-10 latihan masing-masing 12 pengulangan.

Whiteson di NYU Langone Medical Center menyarankan mereka yang tidak menderita penyakit jantung seharusnya meningkatkan waktu berolah raga menjadi 60 menit per hari, lima kali seminggu aktivitas fisik berat di mana Anda harus bernapas berat dan berkeringat. Namun beliau memberi alternatif: "Anda bisa membaginya menjadi tiga kali sesi per hari masing-masing 20 menit karena manfaat latihan aerobik bersifat kumulatif".

Beliau juga berpendapat bahwa mereka yang tidak menderita penyakit jantung seharusnya melakukan olah raga kekuatan tiga kali seminggu. Orang dengan penyakit jantung seharusnya berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai olah raga yang cocok baginya.


7. Rokok

Penelitian Norwegia tahun 2009 menemukan bahwa perokok berat (perokok yang menghisap minimal 20 rokok sehari) 2.5 kali beresiko meninggal dalam 30 tahun daripada orang yang tidak merokok. Namun resiko kardiovaskuler akibat merokok tidak hanya pada perokok. Peringatan kurang diterima adalah bahwa orang sekali waktu terkena asap rokok-pun juga beresiko. Bahkan 10 menit menghirup asap rokok secara pasif (secondhand smoker) bisa mempengaruhi fungsi kardiovaskuler.

Tidak merokok sebungkus sehari maupun seminggu bukan berarti Anda terbebas dari resiko. "Tidak ada batas aman bagi asap rokok", ujar Yancy.

Kesimpulan:
Jangan merokok sama sekali supaya terlindung dari penyakit jantung (juga kanker, stroke, dan gangguan reproduktif).


8. Gula darah

Dalam jangka panjang, kadar gula darah tinggi yang berkaitan dengan diabetes bisa merusak saraf dan pembuluh darah. Ini bisa meningkatkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah sehingga aliran darah tersendat dan berakibat atherosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah arteri karena lemak seperti kolesterol).

Diabetes sangat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Tiga per empat dari penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung atau pembuluh darah. Kemampuan tubuh Anda mengolah glukosa (gula darah) dengan baik bisa diperiksa dengan pemeriksaan gula puasa yang merupakan gambaran kadar gula darah Anda saat puasa, atau dengan menjalani pemeriksaan hemoglobin A1C, yang mengukur kadar gula darah keseluruhan pada tiga bulan sebelumnya. Keduanya bisa berarti.

"Data penelitian menunjukkan bahwa ada signifikan penurunan resiko penyakit jantung dan vaskuler untuk setiap 1% penurunan hemoglobin A1C," ujar Whiteson.

Kesimpulan
: Semakin terkontrol semakin baik. Batas pemeriksaan gula darah puasa adalah kurang dari 100 mg/dl; pradiabetes biasanya antara 100 - 125 mg/dl, dan diabetes adalah di atas 126 mg/dl. Level Hemoglobin A1C yang normal adalah di bawah 6 %, dan beberapa penderita diabetes harus menjaganya di bawah 7 %.


9. C-reactive protein (CRP)

Inflamasi (peradangan) adalah proses mempertahankan tubuh, seperti karena demam atau luka, supaya sembuh. Namun dalam jangka panjang, inflamasi kronis bisa berdampak buruk pada kesehatan karena produk-produk yang dihasilkan (contoh: molekul penyebab inflamasi/radang seperti cytokines) diyakini merupakan bagian dari beberapa proses penyakit, termasuk atheroscleroris, kegemukan (obesitas), dan penyakit Alzheimer.

Penyakit jantung juga dipengaruhi oleh c-reactive protein, yaitu penanda tingkat inflamasi yang bisa diketahui dengan pemeriksaan darah hs-CRP (high sensitivity C reactive Protein). Siapa yang seharusnya menjalani tes hs-CRP dan apa yang dokter harus lakukan untuk menindak-lanjuti hasil tes tersebut? Ini adalah hal-hal yang menjadi perdebatan penting.

"Kita tidak bisa mengobati c-reactive protein yang tinggi," kata Witheson. CRP adalah penanda gangguan jantung, namun tidak ada pengobatan atau prosedur yang bisa menurunkan CRP tinggi ke level normal. Namun masih memungkinkan untuk mengobati/merawat faktor-faktor resiko kritis lainnya seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Dengan demikian bisa menurunkan resiko gangguan jantung di masa depan dan kematian.

Penelitian di akhir tahun 2008 menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki penyakit jantung, memiliki kadar kolesterol normal dan mengonsumsi statins memiliki resiko serangan jantung dan stroke lebih rendah. Mereka juga menjalani angioplasties dan operasi bypass lebih sedikit selama penelitian dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi statins. Namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam penelitian sehingga orang sehingga statins sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan.

Kesimpulan
: Menurut American Heart Association, hasil tes hs-CRP 1 mg/l berarti Anda beresiko rendah terkena penyakit kardiovaskuler, hasil tes antara 1 dan 3 mg/l berarti Anda beresiko rata-rata, dan hasil tes di atas 3 mg/l berarti resiko Anda tinggi. Mengetahui hasil tes bisa bermanfaat jika Anda termasuk berpeluang rata-rata mengidap penyakit jantung berdasarkan faktor-faktor resiko dan dokter Anda memerlukan data tambahan untuk menentukan perawatan, Yancy menerangkan. Namun tes CRP tidak perlu dilakukan jika seseorang sudah diketahui beresiko tinggi mengidap penyakit jantung atau memang sehat," Yancy menerangkan.


10. Lingkar pinggang

Walaupun bukan cara langsung memperkirakan resiko penyakit jantung, lingkar pinggang yang besar dengan resiko tinggi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, semuanya bisa berdampak pada kesehatan jantung. Dan semakin besar perut Anda, biasanya badan juga semakin berat. Obesitas (kegemukan) tentunya adalah faktor resiko yang sudah sangat dikenal dalam berbagai penyakit termasuk penyakit jantung.

Lebih penting lagi, semakin besar ukuran pinggang menandakan penumpukan lemak di sekeliling perut dan organ-organ vital, yang menurut penelitian lebih berbahaya daripada penumpukan lemak di paha atau pantat. Pastikan Anda mengukur dengan benar.

Pengukuran lingkar pinggang yang benar adalah dengan melingkarkan pita ukur (measuring tape) di sekeliling pinggang pada pusar, bukan di bawahnya.

Kesimpulan
: Lingkar pinggang pria seharusnya kurang dari 40 inci (100 cm). Sedangkan wanita seharusnya kurang dari 35 inci (87.5 cm).


11. Body mass index (index masa tubuh)

Berat badan penting, namun tinggi badan Anda juga harus diperhitungkan. Body mass index memperhitungkan berat dan tinggi badan. Seperti lingkar pinggang, BMI secara tidak langsung mengukur resiko, namun nilai BMI tinggi biasanya tinggi pula resikonya.

Harus diingat bahwa BMI tidak selalu akurat. Seseorang yang sehat dan berotot besar bisa memiliki BMI tinggi.

Kelebihan berat badan diasosiasikan dengan diabetes, penyakit jantung, dan strok, beberapa kanker, sleep apnea, osteoarthritis, penyakit hati (liver) berlemak, dan komplikasi kehamilan.

Kesimpulan
: Orang dengan BMI kurang dari 18.5 adalah kekurangan berat badan. Nilai BMI normal adalah antara 18.5 dan 24.9. Kelebihan berat badan adalah jika BMI antara 25 dan 30. Sedangkan kegemukan (obesitas) adalah BMI di atas 30.


12. Tekanan darah

Tekanan darah penting untuk kesehatan jantung. Menurut Institut Jantung Paru dan Darah Nasional (National Heart Lung and Blood Institute), 1 dari 3 orang Amerika memiliki tekanan darah tinggi. Ketika perawat memasang alat di lengan Anda, dia sedang mengukur kekuatan pada dinding pembuluh darah arteri Anda yang bisa berubah-ubah sesuai denyut jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh.

Masalahnya adalah, tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala jelas, jadi seseorang bisa menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) tanpa disadari. Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi bisa merusak organ dan berakibat berbagai gangguan kesehatan.

Menurunkan tekanan darah tinggi bisa dengan pengobatan, namun perbaikan pola makan dan olah raga bisa efektif. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) [Perubahan Pola Makan Untuk Mengatasi Hipertensi] yang banyak sayur mayur, buah-buahan, ikan, dan kacang-kacangan namun rendah gula dan sedikit lemak daging merah cukup efektif menurunkan tekanan darah. Dan penelitian menunjukkan bahwa diet DASH sangat efektif jika diimbangi dengan menurunkan konsumsi garam. Garam merupakan pemicu tekanan darah tinggi.

Kesimpulan
: "Nilai tekanan darah yang baik adalah 120 / 80," yang merupakan batas nilai normal tekanan darah, kata Yancy. Tekanan darah di atas 120 / 80 bisa merusak sistem vaskuler, jantung, dan ginjal. Nilai pertama (contoh: "120") adalah tekanan darah sistolik yang berarti tekanan darah ketika jantung memompa. Nilai ke-2 (contoh: "80") adalah tekanan darah diastolic yang berarti tekanan darah di antara denyut jantung. Pengukuran di atas 120 / 80 namun di bawah 140 / 90 berarti pra-hipertensi. Nilai di atas 120 / 80 berarti hipertensi. Pra-hipertensi dan hipertensi memerlukan upaya untuk mengontrol tekanan darah.


13. Kolesterol

Kadar kolesterol Anda mengkur lemak yang beredar di aliran darah Anda. Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan resiko terserang penyakit arteri koroner dan stroke. Menurunkan lemak jenuh, kolesterol, dan total lemak bisa menurunkan kadar kolesterol.

Dan berolah raga, kata Whiteson, "cukup efektif untuk meminimalkan faktor-faktor resiko penyakit jantung," termasuk menurunkan berat badan, menurunkan stress, memperbaiki profil gula darah, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan total kolesterol, menurunkan LDL (kolesterol jahat), meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan menurunkan triglyseride (semaacam lemak dalam darah).

Kesimpulan: Anda harus berusaha menjaga total kolesterol di bawah 200 mg/dl. Kadar kolesterol di atas 240 mg/dl meningkatkan resiko penyakit koroner arteri dua kali lipat daripada orang dengan kadar kolesterol normal. HDL seharusnya di atas 40 mg/dl untuk pria dan di atas 50 mg/dl untuk wanita.

Wanita cenderung memiliki HDL lebih tinggi sebelum menopause. Nilai HDL di atas 60 mg/dl melindungi jantung Anda. LDL idealnya di bawah 100 mg/dl, walaupun nilai 129 mg/dl adalah mendekati optimal. Nilai LDL tinggi adalah di atas 160 mg/dl. Triglycerides seharusnya di bawah 150 mg/dl. Triglycerides di atas 200 mg/dl termasuk tinggi.




About This Author

Mitra Laboratorium Klinik

Mitra Laboratorium Klinik

Mitra Laboratorium Klinik (www.mitralab.com) adalah penyedia pelayanan kesehatan/medis swasta di Semarang sejak 1994. Mitra Laboratorium Klinik (Mitralab) melayani diagnostik medis seperti tes darah, tes urin, imunologi (contoh: HIV, Hepatitis, Dengue, Salmonella), analisa kimia klinis (contoh: kole…

Read More »

More Articles From This Author

Perlunya Tes Kesehatan sebelum Menikah

Perlunya Tes Kesehatan sebelum Menikah

03/03/2011 Artikel ini ditulis oleh Silvan Prayogo dan dimuat di koran Suara Merdeka pada 2010URL: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/25/103298/Perlunya-Tes-Kesehatan-sebelum-MenikahPARA ahli jiwa Amerika Serikat meneliti penyebab tingginya angka perceraian yang mencapai lebih dari 50% per... Read More »

Wasir Parah (Stadium 4)

Wasir Parah (Stadium 4)

10/18/2010 Wasir yang sudah parah (stadium 4).Ciri-ciri antara lain:1. Berukuran besar (bisa sebesar ibu jari).2. Tidak bisa didorong kembali ke dalam dubur.3. Berdarah.4. Inflamasi (meradang) dan bisa terasa sakit.Wasir yang sudah parah tidak bisa ditangani dengan metode Barron Modern.Solusi untuk wasir stadi... Read More »

Sakit Tumit dan Telapak Kaki Hilang Dengan ESWT

10/16/2010 Apakah tumit dan/atau telapak kaki Anda sakit saat bangun tidur, setelah istirahat lama, saat beraktivitas (contoh: tennis, lari, berjalan, mendaki anak tangga, dll)? Apakah foto X-ray pada tumit menunjukkan jalu (pengapuran)? Apakah tumit Anda membengkak? Kemungkinan besar Anda menderita Pl... Read More »

Sinar Laser Untuk Kulit Cantik

Sinar Laser Untuk Kulit Cantik

02/12/2010 Penulis: Saroni Asikin from Suara Merdeka (7 Maret 2004, Minggu) BEBERAPA tahun lalu, orang-orang yang berjerawat sempat memiliki sebuah kilahan. "Malam tak jadi indah tanpa bintang-gemintang," begitu mereka berdalih untuk membungkus malu dan minder ketika berhadapan dengan orang lain. Tetapi in... Read More »

Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi

Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi

02/12/2010 Penulis: Silvan S. Prayogo, BSc., MSc. Diterbitkan di koran Suara Merdeka (27 Maret 2008, Kamis).Hemorrhoid atau yang lebih kita kenal dengan istilah wasir (ambeien) bukan penyakit baru. Pernah "menyerang" Napoleon Bonaparte, si kaisar Perancis penakluk Eropa abad ke-19. Jimmy Carter, Presiden ke-3... Read More »

ESWT untuk Nyeri Sendi Tanpa Operasi

ESWT untuk Nyeri Sendi Tanpa Operasi

02/12/2010 Penulis: Silvan S. Prayogo, BSc., MSc. Diterbitkan di koran Suara Merdeka (27 April 2008, Minggu).RASA nyeri atau peradangan (inflamasi) di sekitar persendian seperti tumit, lutut, pergelangan tangan, bahu, atau siku sering kita alami, bahkan juga atlet-atlet bertubuh prima. Gejala itu muncul karen... Read More »

Colon Untuk Peremajaan Tubuh

Colon Untuk Peremajaan Tubuh

02/12/2010 Penulis: Silvan S. Prayogo, BSc., MSc. Diterbitkan di koran Suara Merdeka (17 Febuari 2008, Minggu).Tahukah Anda bahwa peremajaan diri dapat dilakukan dengan menjaga kondisi primacolon (usus besar)? Colon (baca: kolon) berfungsi dalam tahap akhir pencernaan makanan, yaitu pembentukan feces melalui... Read More »

Sebelum Malam Pertama

Sebelum Malam Pertama

02/12/2010 Hasil penyelidikan perhimpunan ahli jiwa Amerika mengenai penyebab tingginya angka perceraian yang mencapai lebih dari 50% pernikahan, menghasilkan kesimpulan bahwa penyebab utama karena kurangnya keterbukaan membicarakan suatu masalah saat pranikah, sehingga salah satu pihak merasa "tertipu" karena... Read More »

Wasir? Jangan Buru-Buru Suntik atau Operasi

Wasir? Jangan Buru-Buru Suntik atau Operasi

02/12/2010 Masih ingat pesan orang tua agar banyak makan buah dan sayur? Pesan ini mungkin disepelekan Napoleon Bonaparte, si kaisar Perancis penakluk Eropa dan presiden Amerika Serikat ke 39, Jimmy Carter sehingga mereka pernah menderita hemorrhoid (wasir/ambeien) saat berkuasa. Wasir adalah pembengkakan dan... Read More »